https://malang.times.co.id/
Kopi TIMES

Sang Pahlawan: Siapa Dia dan Apa Kontribusinya?

Minggu, 09 November 2025 - 12:01
Sang Pahlawan: Siapa Dia dan Apa Kontribusinya? M. Dwi Cahyono, Arkeolog Universitas Negeri Malang.

TIMES MALANG, MALANG – >Sejatinya yang Utama adalah Kejuangannya

Kata “Pahlawan” dan Kandungan Maknanya

Pahlawan merdeka yang gugur sebagai bunga
Jatuh mewangi di atas pangkuan ibunda
Walaupun kamu telah gugur menjual nyawa
Namamu tercatat jatuh sebagai satria
Kesuma yang indah
Oh bunga Negara
Aji jaya sakti nan sejati
Pahlawan merdeka yang pecah sebagai ratna
Terpencar tersebar di bumi Indonesia. 
(Lirik Lagu "Pahlawan Merdeka") 

Lirik lagu Pahlawan Merdeka yang dikutip di awal menggambarkan sosok pahlawan sebagai mereka yang gugur di medan juang. Mereka diibaratkan sebagai “bunga” yang jatuh namun tetap mewangi di pangkuan ibunda. Namun, pertanyaan pun muncul: Haruskah seseorang gugur dalam perjuangannya untuk layak disebut pahlawan?

Tentu saja tidak. Seseorang yang tetap hidup pun dapat dipandang sebagai pahlawan sepanjang ia memperjuangkan kemaslahatan bagi orang banyak. Bahkan bila ia wafat bukan akibat peperangan, melainkan ketika menjalankan tugas mulia lainnya—dalam pembangunan, kemanusiaan, pelestarian lingkungan, pendidikan, dan sebagainya—predikat “pahlawan” tetap layak disematkan.

Pahlawan tak selalu berkaitan dengan perang, meski peringatan Hari Pahlawan di Indonesia berakar pada Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Setiap zaman memiliki pahlawannya sendiri. Setiap orang pun memiliki peluang untuk menjadi pahlawan dalam bidangnya masing-masing. Predikat tersebut tidak hanya milik mereka yang berkecimpung di dunia militer atau pemerintahan, tetapi dapat diberikan kepada siapa saja yang mempersembahkan kebaikan bagi publik.

Secara etimologis, kata pahlawan berasal dari bahasa Sanskerta phala yang berarti buah. Setelah mendapat imbuhan -wan, menjadi phalawan, dan kemudian berkembang menjadi pahlawan—yakni seseorang yang menghasilkan “buah perbuatan baik” bagi banyak orang. Dari sinilah makna pahlawan sebagai sosok yang tulus berbuat demi kemanfaatan lahir.

Cakupan Luas dari Sebutan “Pahlawan”

Pahlawan tidak harus berlatar belakang militer; ia bisa seorang sipil biasa. Ia tidak harus pejabat; boleh pegawai rendahan. Ia tidak harus bangsawan, elite politik, atau tokoh besar.

Pahlawan juga tidak wajib berada pada tingkat nasional. Ia bisa pahlawan lokal, pahlawan lingkungan, pahlawan kemanusiaan, pahlawan buruh, atau bahkan pahlawan keluarga—orang tua yang meninggal saat berjuang mencari nafkah bagi anak-anaknya.

Sebagai manusia, pahlawan bukanlah sosok tanpa cela. Mereka bukan malaikat yang bebas dari salah atau khilaf. Ir. Soekarno, misalnya, berjasa besar dalam memproklamasikan kemerdekaan, namun beliau pun tidak luput dari kekurangan. Demikian pula Sultan Agung atau tokoh-tokoh besar lainnya. Kesalahan tidak otomatis menghapus jasa besar yang telah mereka berikan.

Pada relief Ramayana di Candi Penataran, digambarkan bahwa keberhasilan Rama membebaskan Sita tidak lepas dari peran Hanuman—kera putih yang digambarkan jauh lebih berani dan setia dalam perjuangan kemanusiaan. Dalam konteks tertentu, Hanuman pun layak disebut “pahlawan”.

Dalam khazanah Jawa, Panji oleh filolog W.H. Rassers bahkan disebut sebagai The Culture Hero, pahlawan kebudayaan. Apakah mereka tak pernah salah? Tentu pernah. Namun nilai perjuangan dan kontribusi merekalah yang membuat mereka dipandang sebagai pahlawan.

Oleh karena itu, setiap orang memiliki peluang menjadi pahlawan dalam lingkupnya masing-masing. Anda, saya, dan siapa pun. Pada skala mikro, seseorang dapat menjadi pahlawan bagi keluarga, bagi lingkungan, atau bagi bidang tertentu yang ditekuninya.

Predikat pahlawan bukanlah “paspor ke surga”, bukan pula demi gengsi pribadi. Ia adalah bentuk pengakuan dan penghargaan dari publik. Jika tidak diberi predikat itu pun bukan masalah. Tak perlu memaksa, karena pahlawan lahir dari tindakan, bukan dari gelar. Orang bijak pernah berkata: “Warga yang baik adalah warga yang tahu dan mau menghargai para pahlawannya.”

Kejuangan Adalah Inti Utama

Pada akhirnya, yang paling penting bukanlah predikatnya, melainkan perjuangannya. Ketulusan, kesungguhan, dan kerelaan untuk mengabdi demi kebaikan sesamalah yang menjadi esensi kepahlawanan.

Predikat “pahlawan” hanyalah bonus. Jika seseorang berjuang hanya demi gelar, maka perjuangannya berubah menjadi “pamrih”, bukan “bhakti”.

Guru sering disebut sebagai “pahlawan tanpa tanda jasa” karena yang dilihat bukanlah pengakuannya, melainkan ketulusan dan ketekunan perjuangannya. Demikian pula dengan siapa pun yang berjuang dalam diam.

Yang penting bukan menjadi “pahlawan kesiangan” atau “pahlawan kepagian”, tetapi menjadi pahlawan pada waktu yang tepat, melalui tindakan yang tepat, bagi tujuan yang benar.

Syair lagu “Kasih Ibu” mengingatkan kita bahwa kasih sejati adalah memberi tanpa berharap imbalan—seperti matahari yang menerangi dunia tanpa menuntut balasan. Begitu pula kepahlawanan yang ideal: memberi manfaat luas tanpa meminta pengakuan.

Buah kebaikan itulah yang justru paling bermakna, dibandingkan penghargaan atau gelar. Maka, polemik pro-kontra tentang siapa layak disebut “Pahlawan Nasional” sebenarnya tidak perlu diperbesar; bahkan seringkali memalukan.

Sangkaling, 8 November 2025, Griyajar CITRALEKHA. (*)

***

*) Oleh : M. Dwi Cahyono, Arkeolog Universitas Negeri Malang.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Pewarta : xxx
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.